Nuansa Betawi di Hotel Grand Cempaka Berdampak Positif
Kebijakan PT Jakarta Tourisindo (Jaktour) untuk menerapkan penggunaan ornamen bernuansa Betawi di Hotel Grand Cempaka, Jl Letjend Suprapto, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, berdampak positif.
Untuk okupansi hotel di bulan Juli meningkat menjadi 52 persen
General Manager Hotel Grand Cempaka, Mulyanis Putra mengungkapkan, sejak menggunakan nuansa Betawi berdampak positif pada meningkatnya jumlah okupansi hotel.
"Kita mulai menggunakan nuansa Betawi di bulan Juni. Semester pertama 2017 okupansi hotel rata-rata 42 persen per bulan. Untuk okupansi hotel di bulan Juli meningkat menjadi 52 persen," kata Mulyanis, Senin (7/8).
Betawi Food Festival akan Digelar di Hotel Grand CempakaMenurutnya, untuk pendapatan hotel bulan Juni sebesar Rp 2,6
miliar dan di bulan Juli Rp 3,3 miliar."Target kami, di bulan Agustus ini pendapatan hotel meningkat lagi menjadi Rp 4 milar," ujarnya.
Dijelaskan Mulyanis, mulai dari masuk lobi hotel, pengunjung sudah langsung dimanjakan dengan nuansa Betawi. Sejumlah ornamen khas Betawi yang ada diantaranya, kembang kelapa, ondel-ondel, dan hiasan gigi balang.
"Hotel ini juga memiliki Rumah Souvenir yang berada di lantai pertama. Di tempat ini dijual berbagai pernak-pernik atau suvenir khas Betawi," ucapnya.
Ia menambahkan, dari 230 kamar yang ada di Hotel Grand Cempaka, sebanyak 30 kamar yang ada di lantai 10 dan 14 sudah dibuat dengan nuansa Betawi.
"Kita ada rencana menambah kamar-kamar dengan menggunakan nuansa Betawi," tandasnya.
Untuk diketahui, penggunaan nuansa Betawi di hotel ini juga merupakan salah satu bentuk implementasi dari Perda No 4 Tahun 2015 tentang Pelestarian Kebudayaan Betawi serta Pergub 11 Tahun 2017 tentang Ikon Budaya Betawi.